Laporan Praktikum Teknologi Dan
Industri Benih
Asisten:
- Nur Yusra
-
Mahleni Harahap, SP
MENGENAL
BEBERAPA ALAT DI LABORATORIUM TEKNOLOGI BENIH
Oleh:
Muhammad Fachruddin (1105101050046)
Muhammad Rezza Fahlevi (1105101050091)
Salasiah (1105101050084)
Salvitia Dirgantary (1105101050096)
Zidni Alvishahri (1105101050035)
LABORATORIUM ILMU DAN TEKNOLOGI
BENIH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM - BANDA ACEH
2013
I. PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pengenalan
alat laboratorium sangatlah penting untuk praktikan karena pada mata kuliah
Teknologi Benih, Ilmu Penyakit Tumbuhan Umum, dll, pasti akan ada praktikum
yang berhubungan dengan laboratorium. Setiap melaksanakan praktikum, kita akan
menjumpai alat-alat yang kita gunakan dalam praktikum. Namun, terkadang kita
tidak mengetahui nama dan fungsi dari alat-alat tersebut.
Selain
itu, pengenalan alat-alat laboratorium juga penting dilakukan untuk keselamatan
kerja saat melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya dapat
rusak atau bahkan berbahaya jika tidak sesuai dengan prosedur pemakaian.
Untuk itu,kita harus mengetahui nama, fungsi, dan prinsip kerja alat-alat yang
akan digunakan untuk melakukan percobaan dan guna memperlancar pemakaian pada praktikum-praktikum
mendatang.
Praktikum
ini dilakukan agar mahasiswa dapat mengenal beberapa alat standar dalam
laboratorium dan mengetahui nama, fungsi, serta prinsip kerja dari
masing-masing alat yang akan kita gunakan dalam proses praktikum.
B. Tujuan
Percobaan
Adapun
tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.
Mengenal berbagai alat standar
dalam Laboratorium Benih.
2.
Mengetahui nama, fungsi, dan
prinsip kerja dari tiap-tiap alat.
II.
TINJAUAN
PUSTAKA
` Laboratorium berasal dari kata latin laborare yang berarti bekerja. Kemudian kata itu berkembang pada tahun 1605, yangvartinya menjadi suatu tempat yang disiapkan untuk tujan percobaan dan pengkajian, atau pengembangan ilmu, atau untuk tujuan pengujian atau penyidikan (analisis). Secara luas, sekarang laboratorium adalah tempat bekerja melakukan percobaan, pengamatan, dan penelitian (Pramono Eko, 2011).
Teknologi
benih merupakan suatu daya upaya manusia untuk mendapatkan sesuatu dan
mengelola benih; mulai dari kegiatan memproduksi benih, menanganinya, kemudian
,mengelola benih itu sendiri. Kemudian benih tersebut disimpan, diuji mutunya
atau kualitasnya, dan mendistribusikannya kepada orang-orang benih, seperti
konsumen dan pedagang (S. Sadjad, 1972).
Secara
umum, fungsi setiap alat telah diberikan, karea tidak mungkin semua fungsi
diutarakan dalam melakukan kegiatan di laboratorium. Untuk memudahkan dalam
memahami alat-alat laboratorium yang dapat digunakan dalam waktu relative
lama dan dalam keadaan baik, maka diperlukan pemeliharaan dan penyimpanan yang
memadai (Wirjosoemarto, 2004).
III. BAHAN DAN METODE
A. Tempat
dan Waktu Praktikum
Tempat
pelaksanaan praktikum ini adalah di laboratorium benih dan waktu pelaksanaannya
pada tanggal 1 Maret 2013, pukul 14.00-16.00 WIB.
B. Alat
dan Bahan
Alat-alat yang terdapat
di dalam laboratorium benih adalah:
· Alat
Pengecambah Benih(A.P.B)
· Kotak
media tanah, pasir, bata merah
· Alat
pengujian benih padi di pesemaian basah
· Alat
pengepres kertas
· Lemari
es
· Alat
pengukur kadar air benih(APKAB)
· Tanur
· Inkubator
· Alat
pembersih kotoran varietas (Purity Desk)
· Alat
pembagi tepat (Precision Devider)
· Alat
timbangan
· Bak
Pertumbuhan
· Oven,
· Pengukur
Kadar Air
· Penghitung
Benih
· Meja
Analisis, dan
· Desikator.
C. Cara
Kerja
Ø Alat
tulis dan jas laboratorium disiapkan oleh masing-masing praktikan.
Ø Penjelasan
dari asisten dosen didengarkan dan ditulis.
Ø Mengamati
dan mengenali alat-alat yang digunakan serta fungsinya.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Alat – alat yang digunakan dalam laboratorium benih
antara lain sebagai berikut :
1.
Seed Trier Type Nobb.
Fungsi : mengambil
sampel benih dari hamparan.
2. Seed Devider
3. Petridish
Fungsi : sebagai
tempat penguji daya tumbuh (perkecambahan)
4.
Seng
Fungsi: membantu menguji daya tumbuh benih.
5.
Plastik
Fungsi : membantu
menguji daya tumbuh benih
7. Erminator
Fungsi : tempat
mengecambahkan benih
8. Moisture
Tester tipe Kett
Fungsi : untuk
menguji kadar air yang terkandung dalam
9. Oven
Fungsi: alat untuk mengeringkan benih
10. Grinder
Fungsi: menghaluskan benih yang akan dianalis
11. Eksikator
Fungsi: sebagai tempat penyimpan benih
12. Purity Desk
Fungsi : menguji
kemurnian benih
13. Magnifier/lup
Fungsi untuk melihat benih yang relatif berukuran kecil supaya lebih tampak jelas
(lebih besar)
14. Timbangan
Elektrik
Fungsi : menimbang berat benih
15. Termohigrometer
Fungsi : mengukur
suhu udara (thermometer)
16. Hand Counter
Fungsi: membantu menghitung benih dalam jumlah yang besar
17. Gelas Ukur
Fungsi : untuk mengukur larutan
18. Gelas Beker
Fungsi : merendam benih
yang akan diperlakukan
19. Scalpel
Fungsi: untuk memotong atau menghilangkan kulit benih
20. Refrigerator
Fungsi : sebagai
alat penyimpan benih
21. Grain Counter
Fungsi:
untuk
menghitung jumlah benih
22. Electro Conductivity Meter
Fungsi:
mengukur
daya hantar listrik benih
23. Pinset
Fungsi: membantu dalam mengambil benih yang berukuran sedang
Grain Analize
24. Petridish
Fungsi : sebagai
tempat penguji daya tumbuh (perkecambahan)
25 . Seng
Fungsi : membantu
menguji daya tumbuh benih
26. Lastik :
Fungsi: membantu menguji daya tumbuh benih.
Nama Ruangan yang ada di laboratorium benih sebagai berikut:
Ø Ruang
pengeringan Benih
Laboratorium teknologi
benih fakultas pertanian universitas syiah kuala memiliki satuan prototip alat
pengeringan benih yang merupakan hasil buatan sendiri. Alat ini berbentuk kotak
dengan ukuran tinggi 2 meter , lebar 1 meter dan lebel 0.05 meter alat ini
memakai kipas yang digerakan dengan listrik.
Ø Ruang
penyimpangan Benih
Disamping ruangan basah
, ruangan kering dan pengeringan benih harusnya masih ada ruangan penyimpanan
benih . Ruangan ini biasanya dilengkapi dengan alat pendinginan (AC) dan lubang
lubang ventilasi . dalam ruangan ini benih benih dapat disimpan berbulan-bulan
bahkan bertahun-tahun . Disamping itu, dalam jumlah kecil benih disimpan dalam
lemari ES.
Ø Ruang
Basah
Ruang dimana terdapat
sistem perairan yang berfungsi untuk
mencuci benih, mencuci tangan praktikan yang sedang meneliti dan berbagai
fungsi lainnya.
Ø Ruang
Kering
Ruang tempat
penyimpanan benih yang harus dalam keadaan kering.
V.
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan
bahwa :
1.
Pengenalan alat-alat dalam pengujian benih sangat
penting dilakukan, untuk menghindari adanya kesalahan dalam cara penggunaan dan
kesalahan pada hasilnya.
2.
Disamping menggunakan alat-alat yang baik, dalam
pengujian benih juga perlu ditunjang dengan pengetahuan yang cukup tentang
benih serta pengalaman.
3.
Alat yang terdapat dalam teknologi benih dapat berupa
alat pengambilan contoh benih, alat penguji daya tumbuh, alat penguji kemurnian
benih, alat penguji kadar air benih, dan alat lain.
DAFTAR PUSTAKA
Sadjad, S. 1993. Dari Benih kepada
Benih. Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Pramono, Eko. 2011. Penuntun
Praktikum Teknologi Benih. Lampung : Universitas Lampung.
Wirjosoemarto.
2004. Pengenalan Alat-Alat Laboratorium. Jakarta : Rineka Cipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar